esdenews.com, – Beredar di media sosial sebuah video yang menunjukkan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Patrio, mempromosikan situs judi online (judol). Video ini menunjukkan Eko yang meminta maaf kepada publik dan menyatakan akan membagikan uang Rp500 juta dengan syarat mengakses sebuah situs judol.
Tirto menemukan video itu di Facebook yang menunjukkan Eko Patrio memakai kemeja putih dengan celana berwarna hitam. Dalam video berdurasi sekitar satu menit itu, tampak Eko menyampaikan sebuah pernyataan maaf namun diselingi promosi situ judol.
Lebih lanjut, dalam video itu juga menampilkan Eko yang menyatakan bahwa masyarakat boleh menjarah rumahnya apabila tidak mendapatkan kemenangan dari situs judol tersebut.
“Gue jamin kalian bisa dapet jutaan sampai ratusan juta. Jika ada salah satu dari kalian yang enggak dikasih WD, gue janji. Masyarakat boleh ngejarah rumah gue sepuasnya. Langsung klik link di bawah video ini. Langsung daftar aja,” ujar Eko dalam video itu.
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}
Video tersebut diunggah oleh akun bernama “Jokester Junction” (arsip), pada 19 September 2025. Pengunggah postingan tersebut juga memberikan caption bertuliskan: “trik ini saya bagikan niatnya agar di maafkan oleh netizen indonesia”.
Periksa fakta Eko Patrio minta maaf. foto/Hotline periksa fakta tirto
Sepekan beredar di Facebook atau hingga Jumat (26/9/2025), postingan tersebut sudah mendapatkan 160 tanda suka, 152 komentar, dan sudah dibagikan ulang sebanyak enam kali. Pantauan di kolom komentar, tak sedikit yang mempercayai narasi yang diklaim oleh unggahan tersebut.
Lalu bagaimana faktanya? Apakah benar Eko Patrio membuat video promosi judol tersebut?
Sumber foto: TurnBackHoax
Sumber foto: TurnBackHoax
Fakta
Tirto mencoba melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) pada bagian klip yang menampilkan wajah Eko, untuk menelusuri keaslian serta sumber utama video tersebut. Salah satu hasil pencarian memang mengarahkan kami ke unggahan akun Instagram pribadi milik Eko.
Tirto diarahkan ke sebuah postingan yang diunggah Eko pada 30 Agustus 2025 lalu. Dalam video itu, kemeja putih, celana, sampai latar belakang yang digunakan sama persis dengan klip Eko diklaim tengah mempromosikan judol di Facebook.
Bahkan jika diperhatikan, terdapat penanda waktu yang sama dalam kedua video tersebut. Namun begitu, perbedaan besar terdapat pada isi video yang diunggah langsung oleh akun Instagram Eko.
Dalam video yang diunggah oleh Eko sendiri di akunnya, ia menyampaikan permohonan maaf dan mengakui tindakannya menimbulkan keresahan publik dan berjanji memperbaiki diri. Eko ditemani rekannya sesama politisi PAN, Sigit Purnomo atau lebih dikenal sebagai Pasha Ungu ketika menyampaikan permohonan maaf.
“Saya Eko Patrio menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat atas keresahan yang timbul akibat perbuatan yang saya lakukan. Saya mendengar seluruh aspirasi masyarakat mengenai kekecewaan yang ada. Saya menyadari sepenuhnya bahwa situasi ini membawa luka bagi bangsa, terlebih bagi keluarga korban yang kehilangan orang tercinta, maupun yang harus menanggung penderitaan akibat benturan yang terjadi,” papar Eko dalam unggahan pada Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.00 WIB itu.
Sebagai konteks, sejumlah massa menjarah sejumlah rumah politisi Senayan pada hari itu. Seperti rumah Ahmad Sahroni, Uya Kuya, Nafa Urbach, hingga Eko sendiri. Malam harinya, sekitar pukul 22.00 WIB, massa bergerak ke rumah Eko Patrio di Setiabudi.
Seiring dengan bertambahnya jumlah massa, mereka bergerak masuk dan mengambil barang-barang. Beberapa di antaranya adalah kulkas, dispenser air, TV, sepatu, dan karpet.
Baca juga:Momen Penjarahan di Rumah Sahroni hingga Eko Patrio
Lantas, bagaimana dengan video Eko yang sama persis namun menyebarkan narasi untuk mendaftar di situs judol? Dugaan terbesar Tirto, video itu sudah disunting dan dimanipulasi dengan menggunakan teknologi akal imitasi alias Artificial Intelligence (AI).
Karenanya, kami mengecek keabsahan video tersebut dengan laman pendeteksi konten AI bernama Resemble AI. Laman ini dapat mendeteksi apakah telah terjadi penyuntingan pada audio dengan menggunakan AI.
Alhasil, seperti dugaan, video beredar yang menampilkan permohonan maaf Eko Patrio sambil mempromosikan situs judol dinyatakan laman pendeteksi sebagai konten berstatus palsu (fake).
Narasi seputar penggunaan akal imitasi untuk mereka adegan atau menyunting video menjadi tidak sesuai konteksnya telah cukup banyak tersebar di media sosial. Tirto sempat membedah dan memberi label hoaks untuk sejumlah kejadian.
Baca juga:Video Sahroni Ditangkap Polisi di Bandara, Bagaimana Faktanya?
Hasil pemeriksaan fakta Tirto menunjukkan video berisi Eko Patrio meminta maaf sambil mempromosikan situs judol yang tersebar di media sosial bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Video tersebut telah terbukti disunting dengan akal imitasi yang ditambahkan narasi tidak sesuai konteksnya dan justru mengajak masyarakat untuk mengakses situs judi online.
Konteks asli video tersebut adalah permintaan Eko Patrio pada akhir Agustus 2025 lalu terkait tindakannya sebagai anggota dewan. Hasil pemeriksaan konten AI mengonfirmasi video tersebut sebagai konten palsu. Eko Patrio tidak membuat konten promosi judol itu.
Klarifikasi
CekFakta
Kesimpulan
Referensi
https://www.facebook.com/reel/804196718668041
https://archive.ph/NzIjx
https://www.instagram.com/reel/DN-xjcHAceV/?igsh=MTJ0NjJxc3ljMDJ1Nw==
https://tirto.id/momen-penjarahan-di-rumah-sahroni-hingga-eko-patrio-hgP7
https://detect.resemble.ai/results/52340d1f087deeb63f0e18a19039be46
https://tirto.id/video-sahroni-ditangkap-polisi-di-bandara-bagaimana-faktanya-hhqy
Sumber: null –