Maulid Nabi Muhamad SAW

Religi Esdenews,– Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali dimulai oleh Kalangan Dinasti Fatimiyah (Syiah Ismailiyah) di Mesir pada abad ke-4 H (antara 362-567 H), sebelum kemudian dihidupkan kembali dan dikembangkan lebih lanjut oleh Raja Mudhaffar Abu Said Kukuburi yang mengadakannya secara besar-besaran di Arbil pada abad ke-6 H.

Dinasti Fatimiyah (Awal Mula) Perayaan Maulid Nabi pertama kali diinisiasi oleh dinasti Fatimiyah yang berkuasa di Mesir pada masa itu. Mereka adalah penganut Syiah Ismailiyah dan merayakan beberapa peringatan hari besar lain, seperti hari kelahiran Sayyidah Fatimah, Sayyidina Ali, Sayyidina Hasan, dan Sayyidina Husain.

banner 325 x 300

Raja Mudhaffar (Pengembangan dan Kemeriahan)
Pendapat lain menyatakan bahwa perayaan Maulid Nabi pertama kali diadakan dalam bentuk seremoni besar oleh Raja Mudhaffar, seorang raja di Arbil. Beliau dikenal gemar mengadakan perayaan Maulid Nabi setiap tahun dengan biaya besar, mengundang para ulama, pemimpin negara, dan masyarakat luas.

Baca Juga:  Bersyukurnya Bersyukur

Perayaan ini dilakukan dengan kegiatan seperti menyembelih hewan, menjamu tamu, dan mempererat hubungan spiritual umat Muslim, demikian menurut ulama seperti Imam as-Suyuthi.

Meskipun ada dua pandangan mengenai siapa yang pertama kali merayakan Maulid Nabi, kedua sumber tersebut sepakat bahwa dinasti Fatimiyah adalah awal mula dari gagasan tersebut, dan Raja Mudhaffar adalah sosok yang mengembangkan perayaan tersebut menjadi acara yang meriah dan tersistem.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *