Jagalah Hati dan Lisan Kita sebelum berbicara

Gambar Istimewa

Hikmah esdenews.com,– Menjaga hati dan lidah dalam Islam berarti mengendalikan perkataan dan pikiran agar sesuai dengan ajaran agama, serta menghindari ucapan yang menyakiti atau mendatangkan dosa. 

Cara menjaganya adalah dengan banyak berzikir, menjaga lisan agar selalu berkata baik atau diam, menghindari ghibah dan fitnah, serta selalu berpikir sebelum berbicara. 

banner 325 x 300

Menjaga lisan adalah cerminan dari kebersihan hati dan merupakan bagian dari akhlak mulia yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT.

Berpikirlah sebelum berbicara tanyakan pada diri sendiri apakah ucapan yang akan keluar itu benar, bermanfaat, dan tidak menyakiti orang lain. Jika tidak ada kebaikan, lebih baik diam.

Menghindari ucapan buruk dengan cara menjauhi ghibah (menggunjing keburukan orang lain), fitnah, dusta, dan ucapan kasar lainnya, karena semuanya dapat merusak hubungan dan membawa dosa besar.

Banyaklah berzikir dan berdoa untuk membantu dan menjaga lisan dari ucapan yang sia-sia atau berbahaya.

Membangun lingkungan yabg positif serta bergaul dengan orang-orang saleh yang juga menjaga lisannya, dengan cara itu akan memberikan pengaruh positif dan mengingatkan kita untuk selalu berbicara baik.

Untuk menjaga hati banyaklah dan sering membaca Al-Qur’an, karen dengan membaca dan memahami Al-Qur’an dapat membersihkan hati dari penyakit hati.

Selain itu memohon perlindungan kepada Allah SWT dari keburukan hati adalah langkah yang penting dalam mengarungi hidup dan kehidupan didunia ini. 

Doa yang bisa diamalkan adalah, “Allahumma inni a’udzubika min syarri lisani, wa min syarri qalbi, wa min syarri sam’i, wa min syarri basari” 

Baca Juga:  Dzalim dan Fitnah Merupakan Dosa Besar

Artinya : (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan lisanku, dari keburukan hatiku, dari keburukan pendengaranku, dan dari keburukan penglihatanku).

Jadi betapa pentingnya kita memahami tentang pentingnya menjaga lisan karena antara lidah dan hati sebagai kunci kebaikan juga dapat menjadi sumber petaka. 

Dalam bertutur kata yang baik atau  lisan merupakan suatu kewajiban yang harus dimiliki oleh seorang muslim, selain menjadi kewajiban, menjaga lisan ini merupakan tanggung jawab moral yang harus di emban oleh setiap manusia. 

Lalu mengapa semakin kesini kita mudah menemukan orang-orang yang belum mampu menjaga lisannya dalam bertutur kata dengan santun, baik secara langsung maupun melalui media social?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentu diperlukan fikiran yang jernih dan dilandaskan pada Ayat Al Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW, sebagaimana kutipan ayat dan hadits berikut ini :
Allah SWT berfirman di dalam surat Al Ahzab 33/70-71:

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ ﴿٧٠ ﴾  يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا ﴿٧١ ﴾ ( الاحزاب/33: 70-71)

” Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, Niscaya Dia (Allah) akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar “.
(QS.Al-Ahzab/33:70-71).  

Baca Juga:  Derajat yang paling Tinggi bagi Manusia adalah Takwanya

Nabi Muhammad SAW beliau bersabda sebagai berikut :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Artinya : Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam; barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya; barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari ayat dan hadits di atas tentu banyak sekali perintah yang Allah SWT dan Rosul Muhammad SAW perintahkan kepada umat manusia, yang pertama adalah agar manusia senantiasa memiliki rasa husnudzon (berprasangka baik kepada seluruh ciptaan Allah SWT), 

Kedua adalah dengan bertutur kata yang baik Allah akan berikan baginya kebaikan dan ampunan dosa, dan Ketiga adalah menjauhui dari perkara yang menjadikan hati kita mati diantaranya adalah (menggunjing/membicarakan orang lain dan mencari kesalahan orang lain). 

Semoga kita senantiasa istiqomah dalam menjaga tutur kata kita dalam setiap aktifitas, baik didalam lingkungan belajar maupun dilingkungan social. Amin ya robbal alamin.***

Penulis: curasman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *