Tanda-tanda Akhir Zaman

Gambar Istimewa

Hikmah esdenews,- Ungkapan ini dapat diartikan sebagai “orang baik diturunkan ke bawah (dihinakan), sedangkan orang fasik dipercaya”. Fenomena ini sesuai dengan salah satu ciri akhir zaman yang dijelaskan dalam hadis, yaitu di mana orang yang jujur disalahkan, sementara orang yang tidak jujur atau fasik justru dipercaya dan mendapatkan kedudukan.

Ketika orang fasik dipercaya dalam kondisi ini, orang yang tidak jujur atau fasik mendapatkan kepercayaan dan kedudukan, sering kali karena mereka pandai berbicara atau menipu. 

banner 325 x 300

Sebaliknya, orang baik yang amanah dan jujur justru diturunkan diabaikan, disalahpahami, atau bahkan dihina. Artinya dalam Istilah ini merujuk pada orang yang tidak ahli tetapi pandai berbicara tentang urusan publik, dan mendapatkan tempat yang terhormat. 

Saat ini kita sudah berada di zaman media informasi tumbuh dengan cepat. Berbagai informasi dari belahan dunia mudah untuk kita dapatkan melalui website, media sosial dan televisi. 

Popularitas dan viralitas menjadi impian dan tujuan banyak orang, semua orang berlomba-lomba untuk menjadi pusat perhatian banyak orang. Sebab menjadi viral kita akan mendapatkan banyak keuntungan, salah satu dapat mengubah kondisi dan citra seseorang.

Baca Juga:  Dzalim dan Fitnah Merupakan Dosa Besar

Ketika seseorang sering tampil di depan khalayak umum melalui berbagai media informasi, maka saat itu pula ia dapat mengubah citranya yang buruk menjadi baik. Sehingga banyak orang berlomba-lomba untuk bersikap dan berbuat baik, namun menyimpan maksud dan tujuan tertentu. 

Hal ini sudah lama diprediksi oleh Baginda Nabi Muhammad SAW dalam hadisnya yang berbunyi :

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: سيَأتي علَى النَّاسِ سنواتٌ خدَّاعاتُ يصدَّقُ فيها الكاذِبُ ويُكَذَّبُ فيها الصَّادِقُ ويُؤتَمنُ فيها الخائنُ ويُخوَّنُ فيها الأمينُ وينطِقُ فيها الرُّوَيْبضةُ قيلَ وما الرُّوَيْبضةُ قالَ الرَّجلُ التَّافِهُ في أمرِ العامَّةِ 

” Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidlah turut bicara.” Lalu Rasulullah SAW ditanya, “Apakah Ruwaibidlah itu?” Rasulullah SAW menjawab, “Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum”. (Sunan Ibnu Majah)

Sedangkan dalam penjelasan hadis lainnya mengatakan :

وفي حديث آخر فسر الرسول الرويبضة بأنه الرجل الفاسق فقد جاء في كنز العمال عن أنس بن مالك : إن أمام الدجال سنين خداعة! يكذب فيها الصادق ، ويصدق فيها الكاذب، ويخون فيها الأمين ، ويؤتمن فيها الخائن، ويتكلم فيها الرويبضة قيل: وماالرويبضة؟ قال:الفاسق يتكلم في أمر العامة. فكلمة الرويبضة لا يعدو معناها عن أن يتكلم في الأمر من لا يصلح ، أي أن الأمر يوسد لغير أهله

Baca Juga:  Derajat yang paling Tinggi bagi Manusia adalah Takwanya

” Dan di hadis lain Rasulullah menerangkan bahwa yang dimaksud dengan Ruwaibidlah adalah seseorang yang Fasik. Dan dari kitab Kanzun Ummal, Anas bin Malik: Sesungguhnya di zaman Dajjal penuh dengan kedustaan. Pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat. Kemudian Rasulullah ditanya, apa itu Ruwaibidlah? Beliau menjawab seorang yang fasik berbicara tentang urusan umum. Kalimat Ruwaibidlah maknanya tentang bagaimana orang itu berbicara urusan yang tidak benar atau perkara itu disandarkan (diserahkan) kepada yang bukan ahlinya”.

Akhirnya semua tanda tersebut  di atas sudah banyak bermunculan dan bertebaran di mana-mana, terutama di media sosial. Jadi alangkah baiknya bagi kita untuk bijak memilah informasi kalau perlu kita teliti dulu dari mana sumbernya, bisa dipertanggungjawabkan atau tidak.***

Penulis: curasman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *