Militer esdenews.com,- Mencerminkan jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat, yang berarti TNI berasal dari rakyat, berjuang untuk rakyat, dan menyatu dengan rakyat. Jati diri ini didukung sejarah perjuangan TNI dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, dan ditegaskan dalam Undang-Undang No. 34 Tahun 2004 tentang TNI.
TNI berasal dari rakyat :
Prajurit TNI lahir dan dibentuk dari berbagai lapisan masyarakat, menjadikan TNI memiliki keterikatan yang kuat dengan rakyat.
TNI berjuang untuk rakyat :
Tugas utama TNI adalah melindungi, menjaga, dan mengabdi demi kepentingan serta kesejahteraan rakyat Indonesia.
TNI menyatu dengan rakyat :
Kemanunggalan antara TNI dan rakyat adalah kunci kekuatan TNI, yang dibuktikan dengan berbagai kegiatan seperti Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) di mana prajurit tinggal dan beraktivitas bersama warga.
Mengapa jati diri ini menjadi hal yang penting dalam mempertahankan pengabdian terhadap rakyat dan terus membangun semangat perjuangan :
Jati diri ini mengingatkan bahwa kekuatan TNI berasal dari hubungan historis dan emosional yang kuat dengan rakyat.
Menjaga kepercayaan publik :
Keterbukaan dan kebersamaan dengan rakyat membantu menjaga wibawa dan kepercayaan publik terhadap TNI.
Mendukung pembangunan bangsa :
Dengan menyatu dan berjuang bersama rakyat, TNI dapat berkontribusi lebih besar dalam berbagai upaya pembangunan dan menjaga stabilitas bangsa.
Secara sederhana makna Tentara Rakyat adalah tentara yang berasal dari rakyat dan berjuang untuk rakyat. Undang-Undang No. 34/2004 tentang TNI menjelaskan bahwa Tentara Rakyat adalah tentara yang berasal dari rakyat bersenjata yang berjuang melawan penjajah untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan pada perang tahun 1945-1949 dengan semboyan “merdeka atau mati”.
Melalui proses panjang akhirnya terbentuklah organisasi yang bernama TNI yang para anggotanya juga berasal dari rakyat. Mengingat TNI berasal dari rakyat, maka TNI harus berjuang untuk kepentingan rakyat, dicintai rakyat, dan menjadi milik rakyat.
Bagaimana para prajurit TNI bisa menjadi tentara rakyat ? Hal ini sudah ada pedomannya yakni didalam Delapan Wajib TNI :
Pertama, bersikap ramah tamah terhadap rakyat.
Kedua, bersikap sopan santun terhadap rakyat.
Ketiga, menjunjung tinggi kehormatan wanita.
Keempat, menjaga kehormatan diri di muka umum.
Kelima, senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanaannya.
Keenam, tidak sekali-kali merugikan rakyat.
Ketujuh, tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat.
Kedelapan, menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.
Inilah sebenarnya esensi dan makna tentara rakyat. Bila Delapan Wajib TNI ini bisa dilaksanakan maka disitulah sebenarnya TNI membuktikan diri sebagai tentara rakyat. Bagaimana mewujudkan ke delapan wajib TNI itu sehingga TNI bisa disebut sebagai tentara rakyat ?.
Hal ini tidaklah sulit, yaitu dengan cara setiap prajurit TNI taat kepada aturan, taat atasan, disiplin, tidak arogan, tidak merasa super, tidak merasa paling berkuasa, tidak sok jago, tidak emosional, dan tentu saja harus sabar.
Tentara rakyat akan selalu ingat bahwa dirinya berasal dari rakyat sehingga ia harus berbuat baik kepada rakyat, mengerti keadaan rakyat, membantu kesulitan rakyat, dan tentu sabar terhadap rakyat.
Tidak bisa dipungkiri di era demokrasi saat ini terdapat sementara warga masyarakat yang sering keliru memaknai demokrasi sebagai kebebasan tanpa batas. Akibatnya sebagian warga masyarakat merasa bebas untuk berbuat, berbicara sekehendak hatinya atau berbuat tanpa aturan.
Menyikapi hal ini setiap prajurit TNI harus bisa bersikap sabar, selalu ingat dan taat kepada aturan. Dengan sikap sabar, tidak emosional, taat aturan, dan mau mendudukkan diri sebagai tentara rakyat, maka TNI akan terhindar dari permasalahan yang tidak diinginkan.
TNI tidak perlu banyak bicara untuk memperoleh pengakuan sebagai tentara rakyat, dengan perbuatan dan contoh yang baik dari setiap prajurit TNI, apapun pangkat dan kedudukannya, akan menjadi catatan tersendiri dihati rakyat.
Ingatlah, bahwa Tentara Rakyat harus dicintai oleh rakyat dan benar-benar diakui sebagai milik rakyat.***
Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia